Masjid Al-Jabbar menjadi salah satu masjid terbaru di Jawa Barat yang ramai diperbincangkan. Pasalnya, masjid yang satu ini memiliki desain mewah dan megah. Selain itu, ukurannya yang besar dengan berbagai fasilitas lengkap menjadikannya sebagai salah satu wisata religi yang wajib untuk kamu kunjungi.
Masjid yang berada di Jl. Cimincrang, No.14, Kec. Gedebage, Bandung ini memiliki julukan masjid terapung. Dengan luas lahan sekitar 25 hektare, kapasitas yang bisa ditampung oleh masjid ini adalah sebanyak 30.000 orang. Untuk rinciannya ialah 10.000 orang pada area indoor, dan 20.000 orang pada area plaza.
Asal Usul Dari Pembangunan Masjid Al-Jabbar
Pembangunan dari masjid ini ternyata dimulai sejak tahun 2015 dan diresmikan pada bulan Desember 2022. Pembangunannya sendiri bukan tanpa alasan, justru memang merupakan hasil diskusi antara Ridwan Kamil dan Ahmad Heryawan.
Sejarah awal pembangunan masjid ini dikarenakan Jawa Barat tidak memiliki masjid raya. Selama ini, masyarakat hanya mengenal Masjid Raya Kota Bandung saja yang cakupannya hanya satu kota. Oleh sebab itu, pada tahun 2016, Ridwan Kamil yang pada saat itu menjabat sebagai wali kota melakukan diskusi dengan gubernur Jawa Barat, yaitu Ahmad Heryawan.
Pada saat itu, Ridwan Kamil memberi usulan agar membuat masjid raya untuk Jawa Barat. Sampai akhirnya, pembangunan dari masjid ini disepakati bersama. Di mana, Ridwan Kamil menawarkan diri untuk membuat desain dari masjid tersebut dan terjadilah kolaborasi groundbreaking 2017.
Pembangunan dari Al-Jabbar sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama, sebab memang sempat terjadi penyebaran virus Covid-19. Sehingga, proses pembangunan harus mengalami penghambatan.
Hal menarik dari masjid ini ialah ungkapan dari Ridwan Kamil yang menyatakan bahwa masjid ini memiliki gagasan dari matematika dengan menggunakan rumus 3 dimensi. Sehingga, desain yang dibuat pun sangatlah indah dengan menonjolkan bentuk 3 dimensinya.
Selain itu, ternyata filosofi dari masjid ini ialah Asmaul Husna Al Jabbar yang memiliki arti maha berkehendak. Berbagai keindahan yang tercipta dari masjid ini membuatnya memiliki daya tarik tersendiri. Tidak heran jika sampai saat ini selalu banyak pengunjung yang mengunjungi masjid ini.
Selain digunakan untuk beribadah, ternyata masjid ini juga memiliki berbagai fasilitas yang membuatnya cocok dijadikan sebagai tempat wisata religi. Di sini, kamu bisa menemukan museum Rasulullah dan sejarah Islam nusantara di Jawa Barat. Selain itu, ada juga danau pengendali banjir yang tentunya mengelilingi masjid ini. Sungguh sangat indah, bukan?
Polemik yang Terjadi dari Pembangunan Masjid Al-Jabbar
Di balik keindahan dan kemegahan dari masjid al-jabbar, ternyata ada beberapa polemik yang menyelimutinya. Di mana, polemik tersebut mencuat setelah masyarakat mengetahui nilai anggaran dari pembangunannya.
Ternyata, pembangunan masjid ini memakai dana APBD senilai Rp. 1 triliun. Besarnya anggaran biaya yang digunakan untuk pembangunan Al-Jabbar menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan urgensi dari pembangunan masjid ini.
Namun ternyata, pada prosesnya nilai tersebut sudah dianggarkan secara bertahap sejak pemerintahan dari gubernur Ahmad Heryawan. Beliau juga menyatakan bahwa sejak rencana pembangunannya dicetuskan, besar anggaran dan juga urgensinya sudah menuai banyak perdebatan.
Hanya saja, saat itu Ahmad Heryawan tetap konsisten untuk memperjuangkan pembangunan masjid ini. Hal tersebut mengingat bahwa pentingnya untuk membangun masjid dengan skala besar pada tingkatan provinsi.
Menurutnya juga, anggaran pembangunan masjid ini memakai skema tahun jamak. Hal tersebut dilakukan agar komposisi anggarannya tidak sekaligus besar. Sehingga memang untuk anggaran pembangunan ini diberikan secara bertahap.